26.11.10

Liputan Tabloid Agrina

KH Fuad Affandi dan Ponpes Agribisnisnya/ Tabloid Agrina: 26 May 2010

Dari pondok pesantren yang berjuang untuk memenuhi kebutuhannya menjadi penggerak agribisnis sayuran dengan omzet ratusan juta rupiah per bulan. Nama KH Fuad Affandi dengan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ittifaq kini memang sangat populer sebagai penggerak agribisnis sayuran dataran tinggi. Bersama lima gabungan kelompok tani (gapoktan)

25.11.10

Tarekat Sayuriah Peduli Merapi


Jadwal Pengiriman Bantuan dari Pesantren Al-Ittifaq untuk korban bencana Merapi ke Posko Radio Fast FM Tegalrejo Magelang.
1. Sabtu, 13 November 2010. Satu Truk sembako. Kebanyakan sayuran, beberapa karung beras dan 5 ekor domba untuk Korban.
2. Senin, 15 November 2010. Satu truk sembako. Sebagian sayuran, beras, minyak goreng, bumbu dapur dan lain sebagainya.
3. Sabtu, 20 November. Satu truk sembako, berupa sayuran, beras, minyak goreng, bumbu dapur dll.
4). Selasa, 24November. Satu truk sembako, sayuran, beras, minyak goreng, bumbu dapur dll.

9.11.10

Apa yang akan Anda dapatkan dari buku ini?


1). Mendapatkan bukti nyata pola pertanian orang desa bisa meraih kesejahteraan.
2). Mendapatkan inspirasi dan motivasi untuk memajukan kehidupan masyarakat melalui kepemimpinan Organik ala K.H Fuad Affandi.
3). Mendapatkan  bukti penerapan Islam yang moderat toleran dan terbuka akan memberikan banyak kemaslahatan bagi kehidupan masyarakat.
4). Membuktikan bahwa etos kerja (keras) melalui perjuangan serius akan bisa meraih impian hidup ke arah yang kekayaan ekonomi dan kesejahteraan.
5). Membuktikan kepemimpinan seorang Ulama akan memiliki dampak positif yang luar biasa manakala mampu mengombinasikan kepemimpinan agama dan ekonomi.
6). Mendapatkan motivasi yang kuat untuk meraih kemandirian hidup.
7). Mendapatkan pengalaman yang realistis dari K.H Fuad Affandi untuk menghadapi tantangan, menciptakan peluang dan meraih impian sukses berekonomi.
8). Mendapatkan inspirasi untuk memimpi masyarakat dengan cara khusus dalam menghadapi corak kehidupan masyarakat agraris.
9). Mendapatkan ilmu pendidikan yang baik untuk kelangsungan hidup berkeluarga melalui ajaran Islam moderat ala K.H Fuad Affandi.
10). Mendapatkan cara lain untuk meraih ilmu pengetahuan tanpa harus sekolah formal.

27.8.10

Video Dokumenter Al-Ittifaq di Metro TV

Metro TV melalui program siaran unggulan Zero to Zero, Senin, 29 Maret 2010 lalu menayangkan kegiatan lengkap Pondok Pesantren Agribisnis Al-Ittifaq, Ciburial, Alamendah, Rancabali Kabupaten Bandung. Untuk menyaksikan tayangannya silahkan klik: http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/newsprograms/2010/03/29/5111/230/Senin-29-Maret-2010

20.8.10

Liburan ke Ciwidey, Gunung Patuha, Al-Ittifaq


Dari Bandung. Arahkan tatap matamu ke pegunungan jauh di kawasan Barat Daya. Sejauh mata memandang, hamparan bukit hijau terbentang. Tujulah Soreang di siang hari.Arahkah terus perjalanan kita kearah Barat mengikuti jalan tua Soreang-Ciwideay. Jauh di perbukitan ujung timur itu, Rancabali memberi pesona. Alam yang subur. Lebih lanjut, simak ulasannya di  http://wisata.kompasiana.com/group/jalan-jalan/2009/09/21/wisata-lebaran-ciwidey-sasarannya/ dan http://eorganik.wordpress.com/

16.8.10

Nasionalisme KH FUAD AFFANDI


Nasionalisme KH FUAD AFFANDI (
Pengasuh Pesantren Agribisnis Ciburial, Kabupaten Bandung)

“Walau sudah setua ini, saya masih ikut apel ucapara bendera. Kenapa? Biar mereka semangat.Cucu-cucu sering tanya, hai Abah sudah pakai sepatu. Tanpa disuruh mereka ikut semua pakai sepatu, seragam pagi-pagi. Saya antar ke sekolah bareng-bareng sampai akhir upacara. Pokoknya kita ini mengajari dengan laku. Sebab sekalipun kita ini orang hebat tapi kalau mulut dan tindakan berbeda enggak mujarab,” jelasnya. Dengan cara itu Fuad tidak hanya mendidik disiplin, melainkan juga menanamkan kesadaran nasionalisme.***

Selain pentingnya penyerapan tradisi, Fuad melihat kebutuhan sikap nasionalisme sebagai salahsatu pilar kehidupan bersama di Indonesia. Baginya, untuk menghindari egoisme ideologi, masyarakat butuh nasionalisme. Dengan sikap nasionalisme, perbedaan tajam tidak akan menjadi bentrokan.
"Penari yang baik adalah mereka yang bisa mengikuti irama gendang. Orang yang paling banyak bentrokan adalah orang yang melawan arus, "ujarnya. Fuad meyakini bahwa tidak setiap pengetahuan atau ideologi bisa diterapkan di suatu masyarakat tertentu. Ilmu yang diajarkan dan cocok di Asia, belum tentu pas di Afrika.  Semua ajaran menurut Fuad harus didudukkan sebagai ihtilafi umati rahmatun, perbedaan pendapat umatku (kata nabi) adalah rahmat. Hal ini menandakan bahwa ilmu Allah itu luas, melaut dan manusia hanya memiliki sedikit. Karena itulah manusia harus melihat keragaman tersebut sebagai sesuatu yang sunnatullah.
“Itulah kenapa saya menamai al-Ittifaq, paradigma kerjasama dalam setiap hal, termasuk dalam ilmu pengetahuan dan ideologi. Kita serap setiap ajaran keagamaan tetapi sekaligus harus kreatif menerapkan. Yang cocok kita pakai, yang tidak jangan ragu meninggalkan," jelasnya. Bagi Fuad, dengan nasionalisme itu integrasi antara satu ideologi dengan ideologi lain bisa didamaikan. Dengan pancasila sebagai pilar dasar negara itulah semua jalur ideologi terjembatani.
(Kutipan dari buku Entrepreneur Organik: Faiz Manshur: Penerbit Nuansa Cendekia Bandung)

14.8.10

Belajar Agama dan Agribisnis di Al-Ittifaq

Berhubung banyak pertanyaan melalui Facebook dan Email. Berikut ini kami sampaikan beberapa hal berkaitan informasi yang perlu Anda ketahui.

Bagaimana caranya belajar Agribisnis di Pesantren Al-Ittifaq?
bagi yang ingin magang Pesantren Al-Ittifaq memberikan kebebasan waktu dan kemampuan para peserta individu. Jika ingin magang beberapa hari saja juga bisa. Untuk tempat tinggal disediakan di sekitar pesantren. 

Untuk instansi biasanya terdapat pilihan paket magang. Ada yang 2 hari, 3 hari, ada pula yang memilih selama 7 hari. Mengenai biaya Pesantren Al-Ittifaq sangat fleksibel. Dihitung jumlah peserta, lama waktu.

Bagaimana kalau mengirim santri ke Al-Ittifaq?
Caranya mudah. Tinggal dikirim. Bertemu dengan pengurus. Kalau sekedar untuk nyantri (mengaji di pesantren Salafiah) dibebaskan biaya selama mau bekerja di ladang bersama santri lain sesuai aturan kehidupan pesantren Al-Ittifaq. Bebas biaya makan harian dan santri bisa mencari bekal sendiri dengan banyak hal di lingkungan pesantren Al-Ittifaq. Sedangkan untuk siswa sekolah di Madrasah memang ada biaya formal. Di pesantren Al-Ittifaq ini terdapat dua sistem pengajaran secara umum, yakni murni nyantri, belajar mengaji dan belajar beragribisnis serta sekolah umum di madrasah Al-Alif.
Demikian informasi umumnya. Untuk lebih jelas bisa langsung datang ke Pesantren Al-Ittifaq di Dusun Ciburial, Alamendah, Rancabali, Kabupaten Bandung. Hubungi Zaenal Arifin (Fifin: 081220061504)

27.7.10

Kisah Kiai Pejuang Kaum Tani

Agung Deha.
Resensi oleh AGUNG DWI HARTANTO (Alumni Sejarah UN Jogjakarta)
Siapa bilang Kyai hanya bisa mengajari mengaji? Kyai juga bisa mengajari bertani sekaligus menjadi entrepreneur. Inilah pelajaran berharga yang bisa diambil dari Kyai Fuad Affandi, pengasuh pondok pesantren Al-Ittifaq di Ciburial, Alamendah, Rancabali, Bandung.
Kyai yang lebih suka dipanggil Mang Haji ini secara evolusioner (1980-an hingga kini) membangun basis ekonomi pertanian di pesantrennya. Dari situ perlahan-lahan namun pasti menyebar ke seluruh kampung hingga kampung Ciburial menjadi kampung agrobisinis.

19.3.10

ALAM ENDAH


Bukit yang menjalar
Kabut putih berarak mengitari
Aku yang berdiri di antara semak belukar
Mencoba menerka tentang nasib petani
Di kaki Gunung Patuha
Alamendah bertabur sayuran dan stroberi
Santri dan petani bergiat usaha
Mencangkul tanah menadah rahmat illahi
Faiz Manshur, Bandung 10 Juli 2009

26.1.10

Membedah Kiprah Entrepreneur Organik


Senin (25 Januari 2010) lalu saya mendapatkan sebuah pesona di kota Bandung, tepatnya di Kantor Redaksi Harian Pikiran-Rakyat. Tentu bukan pesona taman wisata atau sejuknya kota Bandung yang memang tidak seasri dulu. 
Acara seminar bedah buku Pesantren, Ekonomi-Agribisnis dan Entrepreneurship buat saya tergolong spesial. Hal ini karena sangat jarang sebuah pembicaraan menyangkut pesantren dan

Entrepreneur Organik

Foto saya
Buku Entrepreneur Organik adalah sebuah kisah nyata perjalanan hidup seorang Ulama dari kaki Gunung Patuha dalam memperjuangkan kesejahteraan kaum tani meraih melalui agribisnis. Ia seorang entrepreneur, tetapi bukan entrepreneur murni yang mengejar kekayaan pribadi, juga bukan seorang entrepreneur sosial yang semata mendermakan sebagian kekayaannya untuk orang lain. Ia adalah Entrepreneur Organik; seorang pelaku usaha yang mampu memimpin rakyat melalui perjuangan bersama dalam tiga hal sekaligus, yakni pemberdayaan, pendidikan dan ekonomi. Lebih 30 tahun berjuang, kini Fuad menjadi salahsatu manusia unik di Indonesia. Siapapun patut belajar darinya.